Ke Toraja-lah, Tapi Jangan Sekadar Ngopi
REAKSI positif publik atas dibukanya penerbangan reguler dari Makassar ke Tana Toraja via bandara baru Toraja di Buntu Kunik, Kecamatan Mengkendek, terus mengalir.
Bukan saja dari kalangan Toraja perantau. Reaksi netizen di dunia Maya berentetan memberi support bagi pemerintah pusat maupun daerah yang telah bekerja keras memudahkan jalur transportasi udara menuju salah satu daerah wisata andalan Indonesia ini.
Beberapa item pekerjaan dalam megaproyek yang bakal menelan anggaran ratusan miliar ini kelar.
Runway yang sedianya 2.600 meter, sudah rampung hingga 1.600 meter. Didukung fasilitas penunjang berupa apron dan layanan penumpang di bandara yang akan digodok internasional ini.
Runway sepanjang 1.600 meter ini mampu didarati pesawat jenis ATR kapasitas 70-80 penumpang.
Menandai dibukanya penerbangan ke bandara yang letaknya sekira 30 km dari ibukota Makale ini, pihak maskapai Wings Air (Lion Group) melakukan proving flight, Kamis 20 Agustus 2020.
Wings Air juga telah menandatangani kerjasama dengan Pemda Tana Toraja melalui Bupati Nicodemus Biringkanae, soal subsidi penumpang. Segala keuntungan bagi kedua pihak juga diatur dalam kerja sama itu.
Salah satu item penting dalam kerjasama itu, yakni Wings Air bersedia melayani rute reguler 4 kali sepekan, yakni Selasa, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Tiket seharga Rp 530 plus PPN/penumpang yang disepakati kedua pihak dinilai cukup ringan. Sekaligus dapat menjadi pertimbangan dengan tiket bus yang nyaman (VIP) antara Rp 150 ribu-Rp 300 ribuan.
Dengan bus Makassar-Toraja, jarak tempuh 310 km memakan waktu hingga 8 jam. Tiket Wings Rp 530 ribu plus PPN (kira-kira Rp 580 ribu) cukup berbanding atau bahkan boleh digolong murah untuk waktu terbang yang hanya sekira 30-45 menit.
Itu artinya, Anda yang hendak melepas penat di Toraja untuk waktu singkat boleh memilih jalur penerbangan ini. Dibanding jalur darat yang melelahkan.
Bahkan, untuk datang ke Toraja sekadar ngopi boleh-boleh saja. Tapi ingat, Toraja tak akan berkesan hanya dengan sekadar ngopi.
![]() |
ISTIMEWA |
Terlalu banyak destinasi wisata budaya ataupun wisata alam unik yang dapat Anda jajal di daerah bercuaca dingin ini.
Mulai dari tempat kongkow dengan pemandangan alamnya yang indah, hingga deretan tempat sejarah budaya yang melekat dari zaman nenek moyang: kuburan batu, rumah adat ribuan tahun hingga ritual adat kematian yang mampu menggores kenangan perjalanan di Toraja.
Untuk tahap kedua, perluasan bandara segera dikebut, di antaranya penambahan runway hingga 2.600 meter dan penambahan fasilitas penunjang.
Dengan runway sepanjang 2.600, ke depan bandara ini mampu didarati pesawat berbadan lebar, jenis Boeing atau Airbus berkapasitas 150 penumpang dan lebih.
Bandara Toraja Buntu Kunik ini sekaligus melengkapi Keberadaan Bandara Pongtiku di Rantetayo yang beberapa kali melayani rute terbang Makassar-Toraja dengan pesawat Fokker kapasitas 40 penumpang.
Karena lokasinya yang tak memadai, maka pemerintah pusat bersama Pemda Tana Toraja membangun bandara baru ini di Buntu Kunik.
Meski sempat dirundung masalah, bandara ini akhirnya terwujud melalui peran positif Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, serta tokoh Toraja di pusat maupun daerah. Mereka meyakinkan pemerintah pusat hingga bandara ini terealisasi.(*)
Komentar
Posting Komentar