Catatan Saya: Arianto Burhan Makka Anak Muda Inspiratif


PERNAH lama tak jumpa membuat pertemuan kami suatu ketika seperti menjadi bahan pelajaran. Tentu saja untuk saya pribadi.

Saya dan Arianto Burhan Makka yang belakangan disebut ABM pernah sejawat. Di salah satu kantor surat kabar harian yang hadir di Makassar 2004 silam.

Koran itu tiba-tiba booming. Hanya beberapa tahun saja. Di era 2010-an, koran ini seperti bergelimang bintang seiring dengan memuncaknya prestasi media online yang digandengnya. Saya bangga pernah ada di dalamnya. Pun juga bagi ABM.

Di masa awal, saya di redaksi dan ABM di bisnisnya. Kami juga pernah ditugas di salah satu daerah yang ikut membesarkan nama koran itu.

Kami melalui masa sulit berjuang bersama. Karena kewajiban tugas, meski honor kami tak seberapa. Itu berlangsung beberapa tahun hingga akhirnya ABM resign dan saya menyusul tahun berikutnya.

Sejak resign itu pula, kami jarang jumpa. Kami memilih jalan masing-masing. Saya masih sempat mengelola sebuah koran harian hasil patungan beberapa orang penting.

ABM memilih jalan usaha yang belakangan saya tahu sedang dalam tumbuh-tumbuhnya. Wajar, ABM banyak teman. Pun terbiasa mandiri dan bekerja keras. Kreatif pula.

Saat bertemu di beberapa kesempatan, saya melihat perkembangan dirinya begitu pesat untuk ukuran saya yang masih berkutat dengan banyak kebutuhan harian.

Meski menyusul menjadi pejuang usaha mandiri, saya tentu saja tak mampu mengejarnya. Wajar pula hidupnya lebih baik. Kondisi kami sudah jauh beda. Saya tertinggal jauh, meski pernah sama-sama susah di masa bekerja satu kantor.

Di beberapa media massa muncul banyak jalan hidup yang sangat inspiratif dari ABM yang memulai bisnis dari nol dan modal ratusan ribu. Saya tak paham bisnis sebenarnya, tapi belakangan tahu sedang menjalin suatu bisnis produk yang ramai oleh agen-agen online yang brilian.

Suatu saat saya ke rumahnya. Bulan Ramadhan jelang Lebaran. Kagum dengan jiwa sosialnya yang sedang bersiap membagi paket lebaran ke kolega, jaringan bisnis, hingga kaum dhuafa.

Berbuat seperti ini, tentu saja hanya bisa dilakukan oleh pengusaha mapan. Berbagi itu penting apalagi di hari-hari raya keagamaan.

ABM tak lagi memikirkan dirinya. Banyak orang sedang menggantungkan dirinya pada ABM untuk kelangsungan hidupnya.

Melihat pertumbuhan bisnis ABM, saya sepertinya harus mengintervensi diri agar bekerja lebih giat, tak kenal lelah, fokus pada tujuan, dan membantu orang lain. Inspirasi ini ada pada diri ABM.

Jika hari ini maju sebagai calon senator DPD RI, saya mafhum. Itu sudah cocok. ABM hanya ingin memperkuat keyakinan dirinya untuk berbuat lebih banyak lagi. Menginspirasi dan membantu banyak orang.

ABM juga pandai memanfaatkan situasi sosial yang begitu pelik. Ketika pengusaha UMKM kesulitan pinjaman modal dari bank, ABM turun tangan. Setidaknya sudah ada 1000-an pengusaha UMKM dibinanya hingga mandiri.

Kini ia sedang berfikir bagaimana membangun usaha tani yang benar-benar bonafid. ABM memulainya dengan memberi solusi bagi petani yang kesulitan pupuk dan bibit unggul. Perlahan itu terjadi, dan banyak petani di daerah di Sulsel seperti tak puas jika hanya berucap terima kasih.

Kini, ABM yang di zaman mahasiswa banyak berjuang untuk kepentingan sosial, berniat menguatkan diri pada satu posisi penting, yakni maju menjadi senator DPD RI.

ABM punya banyak modal maju ke DPD RI. Meski sudah dikenal orang, ABM punya modal lainnya sebagai sosok pengusaha muda yang religius, kreatif, dan konsisten terhadap apa yang sedang diperjuangkan.

 Sebagai teman, demikian teman lain yang dulu pernah berjuang bersama, tentu ingin melihatnya berhasil pada titik capaian yang diinginkan. Sebentar lagi di tanggal 17 April 2019, saya, teman, dan keluarga sepakat hanya mampu membantunya dengan dukungan suara.

Saya tak sabar ingin membantunya memberi semangat. Membantu ABM meraih cita-citanya menjadi satu sosok senator andalan dari Sulawesi Selatan.

Selamat berjuang saudaraku ABM, semoga hasil di TPS sesuai target dan ikut dilantik jadi senator. Aaminnn..

Topaz Makassar, 09/04/2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Cara Jitu Bisa Tingkatkan Pariwisata Toraja

Cantiknya Muslimah dengan Pakaian Pengantin Adat Toraja

Ruang Tamu Jadi Kolam Ikan