Arkarna dan Gempita HUT RI

EUFORIA perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75 kali ini boleh disebut redup. Upacara digelar virtual. Pun jika digelar di lapangan harus mengikuti protap covid-19.

Maklumlah, pandemi benar-benar memaksa kita pasif dan tak banyak berbaur. Apalagi bereuforia di HUT kali ini. 

Toh nuansa perayaan HUT tetap hidup, meski lewat rentetan ucapan visual menyebar di dunia maya. Melalui gawai masing-masing.

Panggung hiburan hanya tampil di layar kaca saja. Tapi, rangkaian lomba kecil-kecil tetap dilakukan warga di pelosok.

Pun tak ada hiburan panggung outdoor. Tak ada hentakan musik di tengah lautan manusia, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tahun-tahun silam, perayaan HUT RI ramai di mana-mana. Semua orang inisiatif melibatkan diri menggelar kegiatan kreatif. 

Panggung artis dipenuhi penggemar. Artis-artis panen di mana-mana. Bahkan artis dunia pun didatangkan demi semarak hari kemerdekaan. 

Salah satu yang pernah mengguncang tanah air di perayaan HUT RI adalah grup asing Arkarna, asal London, Inggris. Grup ini hadir di HUT RI ke 70, tahun 2015 silam.

Selain tampil di salah satu stasiun TV,  Ollie Jacobs (vokalis) dan Matt Hart (gitaris) juga banjir order hingga ke daerah. 

Grup band yang berdiri Agustus 1994 silam ini bahkan sempat tinggal beberapa bulan di Indonesia demi menuntaskan order manggung.

Demi membangun ikatan emosional dengan publik tanah air, Arkarna harus belajar lagu Indonesia, Kebyar-kebyar milik Gombloh. 

Lagu ini lewat vokalis Ollie kembali hits. Telinga penonton langsung pas. Serasa dibelai dengan lagu ini, lewat suara bule ini, plus lengkingan gitar Matt Hart yang enak.

Arkarna yang dulu pernah gandrung dengan lagu So Little Time dan Life Is Free ini seperti menghipnotis. Penampilan panggung benar-benar hidup. 

Arkarna kala itu bahkan sempat dapat orderan hingga ke Sorowako, Luwu Timur, untuk manggung di salah satu festival daerah.

Di sana, penampilan duo Inggris ini memukau penonton yang hadir dari berbagai pelosok Luwu Raya. Sama di kota-kota lain. 

Sepintas, sosok keduanya garang sesuai dengan tampilan pop keras di panggung. Tapi ternyata tidak.

Baik Ollie maupun Matt adalah sosok ramah. Meski karakter berbeda. Ollie jika hendak bertemu tamu, kesannya biasa saja. Termasuk penampilan seadanya. 

Matt sedikit berbeda. Di depan tamu, ia terkesan perfect. Dalam sesi jumpa pers, di Sorowako itu, Matt harus ditunggu agak lama karena membenahi penampilan lebih dulu. 

Pakaian dan banyak pernak pernik yang nyentrik harus menonjol. Ala rocker tentunya. Baginya, begitulah musisi. Harus memiliki diferensiasi.

Penulis yang sempat hadir menyaksikan keduanya lugas mengobrol. Mereka mengaku suka Indonesia. Beberapa jenis makanan khas Nusantara pun dicoba selama berada di Indonesia.

Menurut duo rock asal Inggris ini, Indonesia memiliki arti tersendiri. Karya mereka terlempar sampai Nusantara dan akhirnya diapresiasi dengan baik. Itu pula yang membuatnya diterima baik publik Nusantara.(*)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Cara Jitu Bisa Tingkatkan Pariwisata Toraja

Cantiknya Muslimah dengan Pakaian Pengantin Adat Toraja

Ruang Tamu Jadi Kolam Ikan